CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Sabtu, 25 April 2009

CDMA2

Broadband CDMA : Teknologi Wireless Masa DepanBanyak industri telekomunikasi sekarang percaya bahwa Code Division Multiple Access (CDMA) spread spektrum akan mengalihkan perhatian pada awal abad 21. Dia akan mengganti teknologi analog contoh AMPS dan kompetitornya seperti GSM. Pada saat bersamaan B-CDMA yang merupakan model komunikasi baru yang efisien akan berkembang ke arah PCS dan menjadi pilihan umum untuk WLL di dunia. Broadband CDMA sepenuhnya layak untuk diaplikasikan di WLL, PCS dan wireless berbasis satelit yang akan datang. Pada versi yang akan datang dari CDMA akan menyediakan servis-servis dengan bandwidth data yang tinggi (termasuk ISDN, video dan multimedia) yang tidak dapat disediakan oleh teknologi narrowband.
Apakah Broadband CDMA?Standar teknologi CDMA, dilihat dari spread signalnya relative lebih besar dari teknologi selular lainnya, pengurangan problem propagasi (multipath dan fading). Dikenal dua standar untuk aplikasi dengan metode akses CDMA. Standar yang dimaksud adalah IS-95 dan poprietary.
Broadband CDMA mengambil konsep ini lebih lanjut oleh pengurangan multipath-fading, penawaran kapasitas dalam tiap cell dan kualitas suara yang lebih baik. Bandwidth yang luas juga membuat mungkin features ke depan termasuk ISDN dan bandwidth on demand. Broadband CDMA dengan wireless mempunyai potensi untuk menyediakan "transparan" local loop dengan fungsi penuh seperti wireline.
Broadband CDMA sebagai WLL didesain untuk menyediakan layanan fixed dan mobiile yang dikoneksikan dengan PSTN dari layanan POTS (Plain Old Telephone Service) ke features-features selanjutnya seperti ISDN dan bandwidth on demand. Service-service akan termasuk voice, high speed fax, data dan multimedia, termasuk juga video. Teknologi ini memungkinkan aplikasi ISDN ke desktop fixed wiireless dan mobile wireless. Adapun konfigurasi dari sistem B-CDMA adalah :

Gambar 1. Konfigurasi B-CDMA
Keterangan gambar : OS (Operating System) : operasi, administrasi dan fungsi maintenance RDU (Radio Distribution Unit) : interface ke exchange dengan standar V5.1 RCS (Radio Carrier Station) : interface ke RDU via copper, fiber atau Microwave RNT (Radio Network Termination) : menyediakan koneksi ke analog atau ISDN Telepon, fax dan data modems
Teknologi Broadband CDMA (B-CDMA)Teknologi B-CDMA dikembangkan dari teknik CDMA. B-CDMA merupakan teknologi alternatif Wireless Acces pada era Digital Broadband dengan penjelasan sebagai berikut:
Merupakan teknologi digital spread spektrum lanjutan untuk kepentingan komersial, yang memberikan berbagai kelebihan dibanding copper, cable, microwave dan bahkan sistem komunikasi radio lainnya, seperti :
kualitas suara yang tinggi (32 kb/s)
karakteristik fade sangat baik
performansi indoor sangat baik
dinamik data rate (on demand) : 32 kb/s ~ 144 kb/s
Pemilihan frekuensi secara fleksibel (300 ~ 2500 MHz) CDMA pada dasarnya dikembangkan oleh militer di Amerika dan kemudian dikomersialkan oleh perusahaan di Amerika oleh Qualcomm dan dikembangkan dengan standar IS-95. Tipikal frekuensi operasi untuk IS-95 adalah 800 MHz. Versi Broadband yang baru B-CDMA, akan diterapkan untuk tiga band frekuensi :
DCS 1800 (1,71 sampai 1,785 Ghz, dan dari 1,805 sampai 1,880 GHz)
US-PCS (1,85 sampai 1,9 GHz dan 1,93 sampai 1,99 GHz)
CEPT (2 sampai 2,7 GHz) Perbedaan penting yang lain dengan narrowband CDMA didesain untuk bandwidth 1,25 MHz untuk setiap direction. Untuk B-CDMA pada umumnya menggunakan bandwidth 7 MHz, 10,5 MHz, 14 MHz dan 15 MHz.
Dengan bandwidth yang lebih lebar akan menyediakan level of fade resistance yang lebih besar, yang akan menghasilkkan performansi yang lebih besar untuk output power yang sama, atau mengurangi syarat power untuk menyediakan range coverage yang sama. Selanjutnya, pertambahan bandwidth sangat identik dengan penambahan kapasitas untuk mendukung layanan-layanan dengan bandwidth yang lebih tinggi dan menambah fleksibilitas untuk service gabungan. Dalam arti bahwa satu sistem broadband dapat melayani berbagai macam service secara simultan.
Gambaran dari sistem tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 2 . Sevice Simultan B-CDMA
Aplikasi Broadband CDMABroadband CDMA sedang dikembangkan untuk empat aplikasi utama ; rural wireless local loop, urban wireless local loop, personal communications system (PCS), Global Mobile Personal Communcations by Satellite (GMPCS) dan IMT-2000, semua akan digambarkan seperti di bawah ini.
Pasar WLL
Beberapa pengamat percaya bahwa market internasional untuk WLL , secara khusus dari Asia, selama beberapa waktu akan lebih besar daripada untuk cellular atau PCS. Beberapa negara Asia, seperti India mempunyai kurang dari 1 (satu) telepon per 100 (seratus) penduduk dan rata-rata di dunia mencapai 11 atau 12 telepon per 100 penduduk. Perkiraaan untuk waktu dekat bahwa di dunia akan membutuhkan sekitar 1 miliiar telepon dimana setengahnya akan disuplai dari mobile telepon dengan tipe solusi WLL.
Rural WLL
Teknologi broadband CDMA secara khusus pantas untuk area yang sangat sulit atau untuk daerah yang mahal jika diterapkan jaringan kabel. Aplikasi WLL adalah sangat penting untuk negara-negara Asia karena mempunyai penetrasi yang rendah sehingga dapat sebagai pemasangan subscriber yang extra. Sekarang teknologi WLL, khususnya B-CDMA lebih murah diinstal daripada kabel tembaga. Wireless sedang menjadi pilihan teknologi yang ditetapkan pada service fixed telepon yang dikembangkan di dalam area regional Asia dan tempat lainnyya.
Menurut InterDigital, WLL dapat diinstal pada harga di bawah US$ 1.000 per line, dan akan semakiin menurun pada masa yang akan datang.
Urban WLL
Pada daerah urban dan suburban, WLL Broadband CDMA akan menghapuskan atau mengurangi dari pemasangan kabel yang baru.
Broadband CDMA menyediakan generasi yang akan datang untuk teknologi wireless telekomunikasi, dari basik voice melalui 2 Mbps data untuk service mobile dan fix pada residensial, dan lingkungan urban. Sistem juga mampu menyediakan layanan sekualitas wireline seperti voice, fax, ISDN (2B + D) dan service leased line. Broadband CDMA juga mensupport service untuk telepon coin dan telepon smart card. Sebagai gambaran dari arsitektur dari B-CDMA pada aplikasi WLL adalah sebagai berikut :

Gambar 3. B-CDMA pada WLL
Keterangan :
FSU :
FSU (Fixed Subscriber Unit) diletakkan di sisi pelenggan, menyediakan line interface untuk menghubungkan telepon analog dan ISDN. Di samping itu juga mendukung untuk aplikasi POTS dan service yang akan datang, leased line, ISDN dan software download baik outdoor maupun indoor.
RCS :
RCS (Radio carrier Station) merupakan terminasi air interface pada access radio dan merupakan interface dengan RDU (Radio Distribution Unit) melalui link terestrial.
RDU
RDU (Radio Distribution Unit) menghubungkan ke lokal exchange melalui interface V5.1. Satu RDU dapat dipakai sampai 4 RCS.
PCS
PCS akan menyediakan penambahan level mobility dengan service wideband. Teknologi Broadband CDMA mendukung option dengan range yang lebar dari harga yang paling murah per line dan kapasitas yang paling tinggi untuk service yang akan datang.
Broadband CDMA akan menyediakan portabel handset, mirip dengan selular tetapi availabel untuk data rate yang lebih tinggi.
Handset dengan mobilittas yang terbatas biasanya direncanakan sebagai extension untuk sistem WLL broadband CDMA.
GMPCS
Global Mobile Personal Communications by Satelite akan menghubungkan pelanggan-pelanggan anytime, anywhere di bumi lewat hubungan secara langsung lewat Low Earth Orbit (LEO) atau Intermediate Circular Orbit (ICO), tergantung dari sistem yang digunakan. Terminal dual mode dari sistem GSM dan CDMA akan dapat digunakan pada tahun 2000, dimana service-service komersial akan dimulai.
IMT 2000
IMT 2000 dikenal juga dengan istilah FPLMTS (Future Public Land Mobile Telecommunication System). Untuk aplikasi generasi ke 3 ini masih diajukan proposal kepada badan standarisasi : TIA, ETSI dan ARIB (badan standarisasi di Amerika, Eropa dan Jepang) sebagai syarat pada implentasi IMT 2000. Adapun para vendor dan jenis teknologinya ditampilkan pada tabel berikut :
Regional Standards Body
Technology
Group
TIA (TR 45.5)
IS-95 based wideband CDMA
IS-95 based wideband CDMA
IS-95 based wideband CDMA
IS-95 based wideband CDMAIS-95 based wideband CDMA
Lucent, Motorola, Nortel, QUALCOMM
NHS
Nokia
Samsung
Hitachi
ARIB
W-CDMA
NTT DoCoMo, Fujitsu, Panasonic, NEC
ETSI (SMG2)
W-CDMA
W-TDMA/CDMA
Nokia, Ericsson, NEC, Panasonic, Fujitsu
Siemens
Keuntungan CDMASebelum dibahas keuntungan dari penggunaan broadband CDMA maka akan dibahas terlebih dahulu kelebihan metode akses CDMA dengan metode akses lainnya (TDMA dan FDMA). Keunggulan CDMA jika diaplikasikan pada sistem selular adalah :
1. Co-exixt dengan selular CDMA Dua sistem seluler FDMA dan CDMA dapat beroperasi secara bersama-sama. Perancang selular CDMA dapat memberikan solusi dengan memperkenalkan unit bergerak dual mode FDMA/CDMA pada pelanggan.
2. Tidak membutuhkan equalizer Bila lajju trannsmisi lebih besar daripada 10 kbps dalam FDMA dan TDMA, sebuah equaliser dibutuhkan untuk mengurangi intersimbol iinterference yang dibutuhkan leh timme delay spread. Dalam CDMA hanya dibutuhkan korelator sebagai penggganti equalizer pada penerima untuk despreading sinyal spread spectrum.
3. Satu radio per site Hanya satu radio yang dibutuhkan pada tiap sel atau pada tiap sektor.
4. Tidak membutuhkan guard time dan guard band Guard time dibutuhkan dalam CDMA antara time slot sedangka guard band dibutuhkan pada FDMA untuk menjaga interferensi antar kanal.
5. Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi Pada TDMA dan FDMA, pengelolaan frekuensi merupakan tugas kritis untuk diselesaikan. Karena hanya terdapat satu kanal radio bersama pada CDMA, tidak ada pengelolaan frekuensi yang dibutuhkkan.
6. Soft capasity Kapasiats sistem CDMA ditentukan oleh interferensi diri. Dalam usaha untuk mempunyai banyak user berkomunikasi secara suimultan, interferensi cochannel memberikan batasan jumlah user yang aktif secara simultan.
7. Soft handoff Soft handoff dapat dilakukan dalam CDMA karena setiap sel menggunakan frekuensi yang sama.
8. Proteksi dari penyadapan dan jamming. Anti sadap dan jamming secara inheren terdapat dalam sistem komunikasi spread spektrum. Keuntungan utama dari solusi Broadband CDMA adalah flexibilitas. Sistem CDMA menyediakan untuk aplikasi komunikasi pada skala besar dan kecil dengan cost efektif yang diperhitungkan. Untuk bisnis selanjutnya dapat menyediakan service voice dan ISDN data, seperti fax, email dan high speed internet access. Ketika sistem Broadband CDMA dapat ditambah dengan mudah dan cepat ke jaringan existing tanpa delay dan gangguan daripada instalasi kabel telepon. Koneksi ke jaringan LAN untuk email dan sharing resources sperti printer dan mesin fax dapat dikonfigurasi dengan mudah.
Sistem Broadband CDMA dapat memungkinkan operator untuk menawarkan service yang baru seperti ISDN (144 kbps), leased line dan bandwidth on demand (2 Mbps).
Broadband sangat mengurangi efek yang menyebabkan multipath fading, terutama pada kondisi yang sebenarnya, menyebarkan range dari 7 sampai 30 MHz. Dengan bertambahnya bandwidth dapat mengurangi face margin yang diharuskan sampai 3 dB jika diterapkan pada sistem narrowband. Cell station yang baru dan reuse frekuensi pada sistem CDMA dapat ditambahkan tanpa harus memodifikasi parameter-parameter cell yang lain. Dengan penyediaan bandwidth yang lebih besar oleh Broadband CDMA akan mengijinkan lebih dari pemakai per channel, tetapi lebih sedikit cell per geographic area. Dengan demikian akan lebih simpel prosedur manajemen network.
Cell-cell pada Broadband CDMA dapat dengan mudah diaplikasikan di daerah urban, suburban atau rural dimana kepadatan pelanggan berbeda. Broadband CDMA menggunakan teknik pengkodean suara seperti pada jaringan publik (32 ADPCM dan 64 PCM)
Kemungkinan B-CDMA di IndonesiaJika dipakai sebagai sistem selular maka B-CDMA sudah memasuki generasi ke tiga pada aplikasi IMT 2000 (International mobile telecommunications system). Teknologi ini akan memasuki pasar pada tahun 2000.
Sistem ini berbeda dengan sistem CDMA pita sempit (narrow band) dan sedang dikembangkam di Indonesia oleh PT Komselindo yang kini sebagai operator AMPS (Advance Mobile Phone System). Ia juga berbeda dengan D-AMPS (Digital-AMPS) yang distandarkan pada IS-136. Tetapi DAMPS atau GSM akan dengan mudah migrasi ke B-CDMA.
CDMA pita lebar sedang dicoba pada frekuensi 2 GHz, ia bisa menyediakan layanan internet yang di PT TELKOM disebut dengan PASOPATI dan multimedia .
Percobaan-percobaan yang sudah dilakukan, antara lain oleh NTT DoCoMo dari Jepang yang akan segera menerapkan teknologi W-CDMA (Wideband code division multiple access) pada tahun 2000 di gelombang 5 MHz. W-CDMA merupakan sebutan untuk B-CDMA di Jepang.
Yang menjadi pesaing utama dari B-CDMA adalah teknologi TD-CDMA (Time Diivision-Code Division Multiple Access. Jika TDMA membagi-bagi frekuensi secara vertikal, sementara CDMA membaginya secara horisontal, maka TD-CDMA lebih hemat lagi sebab dapat memotong-motong frekuensi lebih kecil lagi.
Pada pertemuan penyelenggara seluler dan administrator se-Asia Pasifik di forum Asia Pasific Interest Group (APIG), GSM MoU ketujuh belum sepakat terhadap pilihan Wide Band atau Broadband CDMA yang akan menjadi trend teknologi seluler GSM generasi ke tiga pada abad 21 mendatang. Kendati begitu Indonesia merekomendasi WB-CDMA sebagai pilihan ketimbang TD-CDMA yang dianggap futuristic. Apalagi Jepang melalui NTT DoCoMo turut terlibat bersama Ericsson dan Nokia dalam pengembangan sistem WB-CDMA.
Generasi ketiga berupa CDMA pita lebar bukan merupakan generasi seluler yang terakhir. Generasi berikut akan muncul pada dasawarsa pertama abad 21, yang akan lebih canggih dalam menyediakan layanan, dibanding generasi sebelumnya. Yang jelas siklus tiap generasi semakin pendek yang selain menguntungkan pengguna seluler sekaligus juga merugikannya. Keuntungannya, pelanggan bisa mendapatkan apa saja layanan yang diinginkannya, tetapi ruginya barang yang digunakan akan berusia pendek. Kerugiannya lagi jika frekuensi dan operator yang ditunjuk berbeda dengan yang sebelumnya. q
Oleh : Gunadi Dwi Hantoro Penulis adalah alumnus STTTELKOM, dan bergabung dengan DivRisTI bidang ANW lab. Jarlokar sejak tahun 1996. Aktivitas saat ini diantaranya adalah memutakhirkan spek teknis WLL.

CDMA

Teori Dasar dan Perkembangan DS-CDMA(Direct Sequence Code Division Multiple Access)
Pendahuluan
DS-CDMA adalah salah satu teknik akses spread spectrum yang mempunyaikelebihan kebal terhadap interferensi dan jamming. Teknologi inipertama kali digunakan pada militer dan kemudian dikembangkan ke komunikasiluar angkasa. Pada tahun 1995, CDMA mulai digunakan secara komersial terutamasesudah diperkenalkannya standard IS-95 pada tahun 1992 oleh QUALQOMM.Sistim ini rencana akan digunakan oleh Komselindo [1]. Tulisan ini membahasteori dasar CDMA, kelebihan serta kemungkinan masa depannya.
Prinsip Dasar Spread Spectrum
Spread spectrum adalah teknik memancarkan sinyal pada pita frekuensiyang jauh lebih lebar dari pita frekuensi yang dibutuhkan pada transmisistandard (misal; TDMA, FDMA). Sebagai contoh adalah CDMA IS-95 menggunakanlebar pita frekuensi 1.25 MHz, sedangkan AMPS hanya 30 kHz untuk menyalurkansinyal suara. Proses pelebaran pita frekuensi ini disebut dengan spreading.Terdapat 2 teknik utama dalam spread spectrum yaitu frequencyhopping dan DS-CDMA (yang lebih dikenal sebagai CDMA saja diperlihatkanpada gambar 1.
Frequency hoping diperoleh dengan merubah-rubah frekuensi pembawaberdasarkan waktu dengan pola yang mendekati acak, pseudo random.Sedangkan CDMA diperoleh dengan memodulasi sinyal informasi dengan spreadingsequence yang dikenal sebagai pseudo noise (PN) sinyal digitalyang menjadikan sinyal informasi berpita lebar dan berbentuk seperti derau (noise). .
a. Frequency hoping b. CDMA Gambar 1. Bentuk spektrum sinyalFrequency Hoping dan CDMA.
Teori dasar CDMA
Setiap kanal/pengguna (user) pada CDMA menggunakan waktu danfrekuensi secara bersamaan. Untuk membedakan setiap kanal/pengguna makadigunakan kode yang unik yang juga digunakan untuk melebarkan sinyal. Kodeini disebut Pseudo Random Noise (PN Code) yang merupakan deretandata berkecepatan tinggi yang berharga polar (-1 & +1) ataunon polar (0 & 1). Proses dasar spreading dan despreadingdiperlihatkan gambar 2.
a. Proses spreading b. Proses despreading
Gambar 2. Proses spreading & despreading
Pada gambar 3 diperlihatkan proses transmisi CDMA dengan sebuah basestation (BN) dan 2 buah kanal/pengguna. Sinyal informasi d1(t)dan d2(t) dimodulasi oleh frekuensi yang sama fo,kemudian sinyal termodulasi ini dikalikan dengan PN-Code yang berbeda yaituC1(t) dan C2(t). Dengan dikalikannyad(t) dengan C(t) maka pita frekuensi yang diperlukan akanmenjadi lebih lebar.
Pada penerima, sinyal yang datang akan dikalikan dengan PN-Code yangsama yang melalui proses EXNOR. Dengan asumsi PN Code yang diterima danyang dibangkitkan di penerima adalah sama (tidak ada delay) makahasil perkalian kedua PN-Code, C1(t)C1(t),ini adalah 1 yang berarti menghilangkan PN-Code (perangkat yang melakukanproses ini disebut correlator). Sinyal ini kemudian dilewatkan padaband pass filter yang akan menghilangkan hasil perkalian PN-Codekanal tersebut dengan PN-Code kanal yang lain.
Gambar 3. Proses transmisi sinyal CDMA
PN Code
PN-Code yang mempunyai satuan chips, merupakan sinyal pemerlebarsinyal informasi dan digunakan untuk membedakan antara kanal/pengguna satudengan yang lainnya. Pemilihan PN-Code harus dilakukan dengan hati-hatidengan memperhatikan beberapa kriteria [2,3] sbb:
a. Mudah diterapkanb. Mempunyai 2 level (-1 & 1) atau (0 & 1)c. Mempunyai autocorrelation yang tajam untuk memungkinkan sinkronisasikode.d. Mempunyai beda jumlah '0' dan '1' hanya satu (one zero balance)untuk memperoleh spectrum density yang bagus.e. Harga cross correlation yang rendah. Dengan semakin rendah hargacross correlation maka jumlah kanal dalam satu pita frekuensi semakintinggi.
Secara umum, PN-Codes dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis [4]; yaitulinear dan non-linear. Kode linear dibangkitkan denganmengkombinasikan keluaran feedback shift register dalam fungsi yangtetap yang biasanya bermudulo 2. Sedangkan kode non-linear diperolehdengan melakukan feedback shift register sebagai fungsi waktu.
Untuk sistim dengan kecepatan informasi yang sama dapat digunakan kodeGOLD dan MAKSIMAL, tetapi untuk multirate telah diperkenalkan olehViterbi [5] 'low rate orthogonal convolutional' untuk menghasilkancross correlation yang rendah.
Processing Gain
Processing gain pada spread spectrum adalah parameterutama yang merupakan ukuran kebagusan sistim (figure of merit) yangdapat dihitung bila lebar pita frekuensi yang digunakan (spread bandwidth),BWrf, dan kecepatan informasi Rb diketahui. Processinggain, Pg, dapat diperhitungkan dengan persamaan berikut
.......(1)
Processing gain ini dikenal juga sebagai spreading factoryang akan menentukan jumlah kanal/pengguna yang dapat ditanggani pada sebuahsistim. Sebagai contoh adalah IS-95, yang mempunyai pita frekuensi 1.25MHz dengan chip rate 1.288 MHz, maka dengan kecepatan data 9600bps maka diperoleh processing gain sebesar 21 dB (134 kali).
Untuk menghitung kapasitas sistim CDMA satu sel, diasumsikan sistimyang digunakan adalah star dimana base station berkomunikasidengan semua kanal/pengguna dan setiap kanal/pengguna akan menempati seluruhalokasi spektrum frekuensi yang sama. Perbandingan sinyal dan derau kanal/penggunanomor satu pada penerima di BS diperlihatkan oleh persamaan 2 dimana Sadalah daya yang diterima dan adalah white noise gaussian serta N adalah jumlah terminal/kanalyang dapat diperlihatkan oleh gambar 4,
...........(2)
Gambar 4. Sistim star dengan satu BS dan N kanal/pengguna
Masalah Near Far
Dari persamaan 2 diatas terlihat bahwa kualitas sistim tergantung padadaya yang diterima dari kanal/pengguna lainnya. Apabila setiap penggunamempunyai daya pancar yang sama, maka pengguna yang lokasinya berdekatandengan penerima BS akan mendominasi daya derau. Maka, S/N pengguna yanglokasinya jauh dari BS dapat menjadi sangat jelek dan terputus hubungannya.Hal ini akan menjadi lebih jelek lagi mengingat path loss (karakteristikpropagasi) pada daerah urban [6] dapat berbanding terbalik dengan jarakdipangkatkan 4 yang berakibat walau jarak antara 2 kanal/pengguna tidakterlalu jauh tapi redaman udaranya bisa terpaut jauh.
Power Control
Untuk mengatasi masalah near far ini, maka digunakan powercontrol pada perangkat pemancar yang mengatur daya pancar sedemikianrupa sehingga daya yang diterima penerima BS dari setiap kanal/penggunaadalah sama. Pada sistim IS-95, pengendalian daya pancar ini dilakukansetiap 1.25 ms dengan perubahan daya per satu dB.
Dengan asumsi bahwa power control yang digunakan sempurna makakita dapat beranggapan bahwa daya setiap kanal/pengguna yang diterima BSadalah sama, S=S1=S2=....=SN, maka persamaan2 diatas dapat ditulis menjadi: ...........(3)Bila S kita bagi dengan kecepatan informasi, Rb, dan derau dengan lebarpita frekuensi transmisi spread bandwidth, BWrf, makapersamaan diatas dapat menjadi: ........(4) Pada sebuah sistim yang mempunyai kanal/pengguna banyak, maka derau akandidominasi oleh kanal/pengguna lainnya (/S<<(N-1))dan derau white noise gaussian dapat diabaikan. Oleh karena itu jumlahkanal/pengguna pada suatu pita frekuensi dalam satu sel adalah sbb: .......(5) Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa kapasitas sistim berbandingterbalik dengan Eb/No yang dibutuhkan. Padasistim sel tunggal dengan pita selebar 1,25 MHz (IS-95) dengan kecepatandata informasi 9,6 kbps dan Eb/No adalah 6dB maka jumlah kanal CDMA adalah 32 kanal dan memberikan efisiensi frekuensisebesar 39 kHz/kanal. Sedangkan, AMPS yang mempunyai spasi dan efisiensifrekuensi 30 kHz/kanal akan dapat diperoleh 42 kanal, sehingga apa kelebihanCDMA?
Keuntungan Penerapan Sistim CDMA
Keuntungan utama sistim CDMA adalah pita frekuensi dapat digunakan padasetiap sel (frequency reuse) serta dapat dilakukan peningkatan kapasitassel dengan menggunakan VOX dan konsep sektorisasi antenna, seperti diterangkandibawah ini.
Frequency reuse factor (F)
Untuk sistim sel banyak (multi cell) dikenal adanya faktor penggunaanulang frekuensi, F, yang didefinisikan sebagai perbandingan antara totaldaya interferensi (yang berasal dari sel itu sendiri dan sel-sel tetangganya)dibagi dengan daya interferensi dari sel itu sendiri [7]. Qualqomm [8]melaporkan bahwa interferensi dari sel lain adalah sekitar 61% sehinggafaktor penggunaan ulang frekuensi adalah sekitar 1,6.
'Frequency reuse factor' ideal adalah 1 yang dapat terjadi apabilapemisahan antar sel cukup besar. Mengingat, F tergantung pada karakteristikpropagasi yang merupakan fungsi lingkungan, topografi dimana sistim iniditerapkan, maka F dapat berbeda untuk setiap lokasi.
Faktor Aktifitas Suara ( )
Mengingat kapasitas sistim CDMA dibatasi oleh daya interferensi makadapat disimpulkan bahwa bila suatu percakapan tidak selalu memancarkansinyal radio (saat kanal/pengguna tidak aktif akan mengurangi interferensi.Oleh karena itu, secara teori CDMA akan mempunyai kapasitas yang lebihbesar. Dari hasil pengukuran oleh Bell laboratories [7] diketahui bahwapengguna hanya aktif selama 35-40% dari waktu percakapan. Angka ini dikenalsebagai 'Voice Activation Factor', (lebih sering dikenal sebagai vox) dan bernilai sekitar 0,4. yang berartikanal yang memancar pada saat bersamaan hanyalah 0,4N atau dengankata lain kapasitas naik 2.5 kalinya.
Sektorisasi
Teknik lain untuk meningkatkan kapasitas sel adalah dengan melakukansektorisasi antena. Dua konfigurasi sektorisasi antenna telah dihitungyaitu 3 sektor dan 6 sektor oleh Gilhounsen [9]. Untuk 3 sektor sel akanmempunyai antena beamwidth 120 derajat. Sehingga, interferensi yang dilihatoleh antena tersebut kurang lebih 1/3 dari yang dilihat oleh antena omniyang kemudianakan kapasitas dasar sebsar 3 kalinya. Tetapi mengingat terdapatoverlapping cakupan antena untuk menjamin tidak adanya daerah yangkosong (tidak tercakup) maka peningkatan kapasitas karena sektorisasi G,menjadi 2,55.
Dengan kelebihan-kelebihan diatas maka kapasitas per sel pada sistimmulti cell CDMA pada suatu pita frekuensi diperlihatkan oleh persamaandibawah: ..........(6) .Dengan IS-95, bit rate 9,6 kbps, Eb/No=6 dB,dan bila sistim menggunakan F=1,6, =2,5, G= 2,55, maka dengan pita frekuensi hanya 1,25 MHz yang digunakanpada setiap sel akan memberikan efisiensi kurang lebih 9,54 KHz/kanal (131kanal/sel). Apabila menggunakan AMPS, maka 1,25 MHz hanya akan memberikan6 kanal/pengguna per sel.
Kelebihan utama sistim CDMA pada sistim mobile seluler.
Slain kelebihan diatas, maka Qualcomm [10] menyebutkan kelebihan lainyang diperoleh dari penerapan CDMA pada sistim komunikasi bergerak sbb:
Meningkatkan kualitas suara
Memperbaiki karakteristik cakupan yang dapat menurunkan jumlah sel.
Meningkatkan privacy dan security.
Menyederhanakan perencanaan sistim
Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara ponseldapat lebih lama.
Mengurangi interferensi pada sistim lain
Mampu melakukan soft handoff mengingat semua sistim menggunakanfrekuensi yang sama.
Lebih tahan terhadap multipath.
Dapat dioperasikan bersamaan dengan teknologi lain (misal AMPS).
Keterangan kelebihan diatas dapat juga ditemui di Gematel on-line [11].
Kendala operasional
Setelah dioperasikannya kurang lebih 2 tahun di Korea, Hongkong danAmerika, maka Global Telephony [12] melaporkan bahwa kapasitas yang diklaimoleh Qualqom 10-20 kali kapasitas AMPS tidak terlalu tepat. Hal ini mengingatbahwa, secara operasional CDMA hanya memberikan kapasitas sebesar kuranglebih 6.5-18 kali AMPS tergantung pada lingkungan penerapan.
Disamping itu juga terdapat masalah optimasi cakupan karena cakupanCDMA dapat mengembang dan menciut. Gejala ini dikenal dengan istilah breathingyang diperlihatkan pada gambar 5. Pada kondisi normal dimana jumlah kanal/penggunasesuai dengan rancangan maka derau dari pengguna lain tidak terlalu banyak.,Tetapi, pada saat jumlah kanal/pengguna meningkat pada beberapa sel, makaderau dari kanal/pengguna juga akan meningkat sehingga power control akanmemerintahkan untuk menaikkan daya pancar untuk memperoleh Eb/Noyang diinginkan (lihat konsep power controll) Gambar 5. Perubahan besarnya sel karena peningkatan trafik.
Dengan meningkatkan daya derau dari kanal/pengguna lain, maka kanal/penggunayang lokasinya agak jauh dengan base station tentunya dapat kehabisan dayapancar (sudah maksimum) yang kemudian tidak bisa mempertahankan Eb/Nodan hubungan terputus. Akibat dari ini, secara sistim dapat dilihat sebagaimenciutnya cakupan suatu sel. Bila beberapa sel yang berdampingan menciutmaka daerah perbatasan antar sel tersebut menjadi tidak tercakup (blankspot).
Untuk mengatasi hal ini maka secara operasional Eb/Noyang digunakan pada perencanaan adalah 3 - 6 dB lebih tinggi dari Eb/Nominimum yang dipersyaratkan. Dengan adanya margin tambahan ini, kapasitaskanal/pengguna per sel akan menurun. Perhitungan margin akan semakin rumitapabila sel-nya kecil dan kanal/pengguna bergerak relatif cepat, sehinggamargin untuk setiap daerah dapat berbeda tergantung pada trafik, tingkatmobilitas pengguna serta kemacetan lalu lintas mengingat banyak terjadikomunikasi dilakukan pada saat lalu lintas macet.
Peluang CDMA sebagai Teknologi Wireless Generasi ke-3
Dengan kelebihan dan kekurangan diatas, CDMA masih mempunyai peluangyang sangat besar sebagai teknologi komunikasi bergerak generasi ke-3 dimasa depan [12]. Beberapa negara mempunyai keinginan mengembangan CDMAyang berbeda-beda, misalnya; Korea akan mengembangkan CDMA disesuaikandengan IMT 2000, Jepang (NTT) telah mengemukaan bahwa akan mengembangkanWide Band CDMA mengingat PHS tidak akan cocok sebagai wireless generasike-3.
Tetapi CDG (CDMA development Group) cenderung mengembangkan standardIS-95. Tetapi, Ericsson mengatakan bahwa mereka akan mengembangkan CDMAyang lebih baik dari IS-95. Selain beberapa vendor/negara diatas, Siemens[13] melihat bahwa dengan kelebihannya CDMA akan dapat digunakan untukmentransmisikan ATM (Asynchronous Transfer Mode) pada jaringan aksespelanggan (WLL).
Penutup
Dari keterangan diatas terlihat bahwa teknologi CDMA masih terus berkembangmenuju kematangan. CDMA juga merupakan teknologi yang cukup menjanjikanuntuk digunakan pada teknologi masa depan. Beberapa tantangan yang masihharus diselesaikan dalam sistim CDMA adalah kemungkinan penggunaan multirate(satu pita frekuensi digunakan oleh beberapa kecepatan data) serta masalahoptimasi network diatas.
Untuk penggunaan di Indonesia tentunya karakteristik propagasiperlu dikenal lebih baik untuk mendapatkan perencanaan network yang optimum.Hal ini mengingat kondisi geografis Indonesia yang relatif berbeda dengannegara asal CDMA. Disamping itu juga bahan bangunan gedung dan perumahanyang berbeda yang mungkin membuat perambatan gelombangnya berbeda.
Dengan teori dasar dan perkembangan teknologi CDMA pada tulisan ini,diharapkan semakin banyak pembaca yang mengenal CDMA sehingga penguasaanCDMA dapat ditingkatkan. Dengan internet memberikan bahan referensi yangcukup, maka penelitian & pengembangkan teknologi ini juga dapat diperluas..

Kamis, 09 April 2009

history

Selasa, 7 April 2009 20:46 WIB
BLORA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mewaspadai penggalian lahan secara massal untuk menemukan fosil-fosil di kawasan Blora Selatan, terutama di Kecamatan Kradenan. Pemerintah juga bekerja sama dengan Kepolisian Sektor Kradenan untuk mengamankan lokasi dari jaringan pemburu fosil dan benda-benda bersejarah.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blora Suntoyo mengatakan hal tersebut di Blora, Senin (6/4). Pernyataan itu terkait temuan fosil gajah purba jenis Elephas dan daun purba di Dukuh Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, akhir Februari, serta temuan gading gajah purba pada awal Januari lalu.
Suntoyo mengatakan, pemerintah melarang masyarakat mencari fosil tanpa izin. Jika ini dilanggar, pencari melanggar Pasal 12 dan 27 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
"Ia (pelaku) akan terkena sanksi pidana penjara maksimal lima tahun atau denda maksimal Rp 50 juta," katanya.
Camat Kradenan Iwan Setiyarso mengaku kesulitan mengawasi perdagangan fosil dan benda-benda bersejarah berbasis masyarakat. Pasalnya, masyarakat lebih mementingkan nilai ekonomis dibandingkan dengan nilai historis benda-benda tersebut.
Harus dilindungi
Secara terpisah, Kepala Seksi Dokumentasi Museum Geologi Bandung, Pusat Survei Geologi, Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral SR Sinung Baskoro mengatakan, kawasan Blora Selatan harus dilindungi. Temuan-temuan fosil yang terjadi belakangan ini menunjukkan kawasan itu sebagai tempat hidup binatang-binatang purba.
"Teori tentang Blora sebagai kawasan endapan fosil yang terbawa dari hulu terpatahkan. Kini teori yang beredar, kawasan itu mempunyai sejarah kehidupan binatang purba di sekitar Bengawan Solo purba," katanya.